Pages

Blogger templates

Selasa, 01 April 2014

Sahabat Kecil ini Album Kita :-)





























Baru saja berakhir
Hujan di sore ini
Menyisakan keajaiban
Kilauan indahnya pelangi
Tak pernah terlewatkan
Dan tetap mengaguminya
Kesempatan seperti ini
Tak akan bisa di beli
Bersamamu kuhabiskan waktu
Senang bisa mengenal dirimu
Rasanya semua begitu sempurna
Sayang untuk mengakhirinya
Melawan keterbatasan
Walau sedikit kemungkinan
Tak akan menyerah untuk hadapi
Hingga sedih tak mau datang lagi
Bersamamu kuhabiskan waktu
Senang bisa mengenal dirimu
Rasanya semua begitu sempurna
Sayang untuk mengakhirinya
Janganlah berganti
janganlah berganti
janganlah berganti
Tetaplah seperti ini
janganlah berganti
janganlah berganti
Tetaplah seperti ini

# by ipang

lagu ini sesuai dengan kenangan kita teman, persahabatan yang terus terjalin seiring bertambahnya usia kita. Kalian adalah segalanya, kalian selalu ada sejak dulu , sekarang dan nanti. inilah kita berbeda dari yang lain. kita selalu menyempatkan waktu untuk berkumpul walaupun hanya sebentar walaupun kita sudah dewasa sibuk dengan kehidupan masing - masing. You are my best friends . i love you guys

( melanda devi amanta , melinda sarasswati, Fikri hanindita Lazuardi, Danan Dwi Putranto, M. Syamsudin Al Muharrom, dan Zultansyah Firman Wardoyo )

Makalah Kesehatan Mental " Kebutuhan dan Dinamika Manusia "



BAB 1
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Dalam menjalani kehidupan ini, kita tentunya tak lepas dari kebutuhan jasmani dan rohani yang harus kita penuh agar kehidupan ini terlihat lengkap. Namun bagaimana kita menyikapi kehidupan ini, kita kembalikan kepada diri kita untuk menyelesaikannya karena sebagaimana kita lihat sekarang ini dari hari demi hari masyarakat makin mengalami kemajuan dan semakin kompleks. Satu demi satu bermunculan penemuan-penemuan baru, antara lain penemuan di bidang teknologi, industri, dan sebagainya. Ketika kita tidak bisa menyeimbangkan kebutuhan tersebut maka kita akan mengalami permasalahan yaitu tekanan bathin bagi orang yang mengalami permasalahan tersebut.
Kesehatan mental merupakan sebuah disiplin ilmu yang berusaha membantu mencegah secara preventif, korektif dan preservatif serta mencari cara-cara mengadakan terapi yang lebih sempurna dalam menyembuhkan gangguan dan penyakit mental. Meskipun dalam sejarah dikatakan bahwa kesehatan mental ini adalah ilmu yang relatif baru, namun bisa memaparkan persoalan-persoalan yang selalu ada di sepanjang kehidupan manusia. Karena manusia sejak lahir telah mempunyai dorongan-dorongan naluriahyang membutuhkan kepuasan. Berdasarkan hal tersebut, kami akan mencoba memaparkan tentang kesehatan mental dalam aspek-aspek dinamika manusia dan kebutuhannya.










1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian kebutuhan manusia ?
2. Apa saja kebutuhan manusia ?
3. Apa pengertian dinamika manusia ?
4. Apa saja aspek-aspek khusus dalam dinamika manusia?
5. Apa pandangan psikologi terhadap dinamika manusia?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian kebutuhan manusia.
2. Untuk mengetahui macam-macam kebutuhan manusia.
3. Untuk mengetahui pengertian dinamika manusia.
4. Untuk mengetahui aspek-aspek khusus dalam dinamika manusia.
5. Untuk mengetahui pandangan psikologi terhadap dinamika manusia.

 

















BAB II
PEMBAHASAN

2.1  Kebutuhan Manusia

                        Kebutuhan manusia dapat diartikan sesuatu yang diinginkan atau diperlukan dalam kehidupan manusia. Ada kebutuhan berarti ada kekurangan, dengan dorongan-dorongan yang ada berusaha memenuhi kekurangan kebutuhan tersebut. Kebutuhan yang sangat utama ialah kebutuhan untuk kelangsungan hidup organisme manusia beserta kebutuhan untuk meningkatkan atau menyempurnakan kesejahteraan kehidupan.

2.2 Macam-macam Kebutuhan Manusia

   Kebutuhan manusia terdiri dari :
a.      Kebutuhan biologis/ fisiologis
            Kebutuhan biologis berarti sesuatu yang diperlukan untuk hidup, sedangkan kebutuhan fisiologis sesuatu yang diperlukan untuk tumbuhnya organisme terutama diawal kehidupan sehingga mencapai bentuk yang khas. Dalam pertumbuhan selanjutnya untuk mencapai fisik yang sehat membutuhkan berbagai sarana yang seimbang, misalnya dalam hal makan diperlukan empat sehat lima sempurna. Kurang atau tidak terpenuhi kualitas dan kuantitas yang cukup akan terjadi gangguan dalam pertumbuhan dan perkembangan bahkan terancam eksistensinya. Yang termasuk kebutuhan biologis adalah makan, minum, menghirup oksigen, istirahat atau tidur, dan seks. Salah satu contoh untuk memenuhi dorongan lapar, individu harus makan. Untuk mendapatkan makanan yang dikonsumsi memerlukan usaha-usaha yang rumitdan memerlukan proses yang panjang. Untuk minum air yang sehat, menghirup udara yang segar juga diperlukan usaha yang memadai, apalagi pemenuhan seks dengan kesadaran tidak melanggar norma. Semua itu akan lebih sulit bila bersamaan timbulnya dorongan-dorongan lain yang ingin dipenuhi.

b. Kebutuhan Psikologi
            Kebutuhan psikologis adalah kebutuhan yang diusahakan individu untuk memenuhi  dorongan-dorongan yang sesuai dengan keinginan, selera, sehingga memuaskan jiwa atau mentalnya. Individu sebagai makhluk yang selalu berubah dari keadaan kini menjadi keadaan yang akan datang. Dengan mengalami perubahan mungkin merasa puas, senang, bahagia, karena apa yang terjadi sesuai dengan apa yang diinginkan. Maka individu selalu ceria, percaya diri dan optimistis. Sebaliknya bagi mereka yang tidak beruntung muram, rendah diri, karena keinginannya tidak tercapai. Namun tidak semua individu yang mengalami kegagalan menjadi murung dan pesimistis. Meski gagal tetap sabar, tegar dan seimbang serta mencari cara-cara lain untuk mencapai cita-cita. Bila sepanjang kehidupan individu lebih banyak diliputi rasa puas, bahagia, tentram, dan tetap seimbang dalam kondisi apapun individu mengalami equilibrium.

c. Kebutuhan Sosiologis
            Kebutuhan sosiologis adalah kebutuhan manusia sebagai makhluk sosial tentunya sering melakukan interaksi sosial, saling membutuhkan, tolong menolong, bersahabat, bercinta, mereka saling mengutamakan kerukunan. Namun  sementara orang ada yang saling membenci, bermusuhan, egois hanya mementingkan diri sendiri dan sejenisnya yang berbentuk asosial. Hal ini terjadi bersumber dari individu-individu yang tidak seimbang, dilanda ketidakpuasan, congkak, dan sombong, ingin menang sendiri, bila dikaji, secara alami manusia sejak lahir atau bayi memnbutuhkan pertolongan orang lain, tanpa bantuan, tanpa diasuh dengan kasih keberadaannya akan terancam, apa lagi dalam mengaktualisasikan diri dengan usaha-usaha yang gigih dan bertahap. Bagi individu yang sehat mentalnya dalam berinteraksi menerima pengaruh-pengaruh secara selektif, bahkan dapat memberi andil dalam menegakkan kerukunan yang positif dan inovatif.





d. Kebutuhan metafasis
            Kebutuhan metafasis adalah kebutuhan yang bersifat dinamis, otonomi kemerdekaan. Dengan kemampuan itu manusia membuat kemungkinan masa mendatang, membuat rencana yang berarti. Tiap pencapaian hasil biasanya merupakan titik tolak pada aktivitas baru, yang mengarah pada tingkat kemanusia/ human. Manusia selalu mempertahankan eksistensinya, sebab merasa dirinya mempunyai arti di dalam kehidupan. Sebaliknya bila merasa tidak mempunyai arti, hidup ini akan terasa hampa dan kosong diikuti keraguan dan ketakutan.
                        Manusia ingin mempertahankan eksistensinya di manapun, di alam ini bahkan di atas ruang waktu. Bentuk tertinggi dalam pemberian arti bagi dirinya, bahwa akunya dalam hubungannya terhadap Maha Pencipta ingin bersatu/ kembali dengan Maha Abadi/ Absolut. Berarti manusia mempunyai kebutuhan fundamental pada nilai-nilai metafisik.
                        Empat kebutuhan yang dijelaskan diatas merupakan bentuk pelaksanaan dalam jalin-menjalin yang mempengaruhi pembentuk kepribadian manusia. Dengan demikian dapat kita pahami bahwa manusia tidak bisa hidup tanpa ada rasa yang menyelimuti pada diri, yaitu kebutuhan jasmaniah dan rohaniyah yang tentunya tanpa keduanya tersebut seseorang tidak bisa merasakan kehidupan ini secara sempurna.

2.3 Dinamika Manusia

                        Dinamika manusia dalam kesehatan mental adalah sesuatu yang erat hubungannya dengan tekanan-tekanan batin, konflik-konflik pribadi dan komplek terdesak yang terdapat pada diri manusia. Tekanan-tekanan batin dan konflik-konflik pribadi itu sering sangat mengganggu ketenangan hidup seseorang dan kerap kali menjadi pusat pengganggu (storings centrum).
                        Oleh karena itu, manusia melakukan beberapa usaha untuk mendapatkan keseimbangan jiwa , dan bentuk kepribadian yang terintegrasi dengan baik, serta mampu memecahkan segala kesulitan hidup dengan kepercayaan diri dan keberanian.
                        Dan selama manusia itu masih bisa menemukan jalan keluar yang wajar untuk memecahkan problem hidupnya serta pemenuhan segenap kebutuhannya, selama itu akan terdapat kesehatan dan kebutuhan mental. Sebab, kekenyangan / kepuasan jasmaniah dan kpuasan psikis dalam pemenuhan kebutuhan-kebutuhan organic dan sosial itu merupakan alas fundamental bagi kesehatan mentalnya.

2.4  Aspek-aspek khusus dari dinamika manusia

                        Setiap tingkah laku manusia itu merupakan menifestasi dari beberapa kebutuhan dan ditujukan untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Jadi tingkah laku itu merupakan satu kesatuan perbuatan yang berarti. Tujuan atau objek dari kebutuhan itu menonjolkan arti yang sebenarnya dari tingkah laku manusia. Beberapa peristiwa penting menentukan corak tingkah laku, antara lain :
  1. Autonomi Fungsionil
Pada autonomi fungsionil ini terjadi satu trauma. Trauma atau kejadian traumatis itu adalah luka jiwa yang dialami seseorang, disebabkan oleh satu pengalaman yang sangat menyedihkan atau melukai jiwanya.Sehingga karena pengalaman tersebut hidupnya sejak saat itu berubah secara radikal dan mendapatkan satu insight baru , serta mengalami kenaikan atau makin menurunnya niveau kehidupan.
Pengalaman tersebut dapat bersifat jasmaniah dan dapat pula berupa pengalaman yang bersifat psikologis. Satu pengalaman yang begitu mencekam diri kita, mempunyai arti dinamis yang sangat besar. Dinamik dari situasi demikian ini menjadi satu kekuatan yang autonom.
Trauma , pengalaman hidup yang dahsyat itu berperan penting dalam kehidupan seseorang . sebab merupakan kejadian baru yang sangat mengejutkan. Sehingga trauma tersebut memberikan arah hidup yang lain dan memberikan satu prospek baru.
  1. Pertumbuhan Bentuk Pemuasan Kebutuhan
Sejak lahir, bayi itu belajar memuaskan kebutuhan-kebutuhan yang organis dan sosial (human cultural sifatnya) dengan cara tertentu. Milieu kebutuhan itu mempengaruhi cara seseorang dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
Cara pemenuhan kebutuhan itu ditampilkan dalam bentuk kebiasaan dan perbuatan-perbuatan. Lambat laun akan timbul bentuk-bentuk tingkah laku kebiasaan baru untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan itu, jika pola baru tadi ternyata lebih efisien dari pola yang lama. Dengan demikian akan lenyap bentuk-bentuk tingkah laku lama. Jadi banyak kebutuuhan-kebutuhan manusia itu kehilangan nilai dinamisnya karena tidak lagi bisa memenuhi perkembangan kebutuhan dan pola kebutuhan baru dari pribadi tersebut.
Kelangsungan yang ada pada diri manusia ialah bertumbuhnya kebutuhan-kebutuhan baru dalam proses syntheses/integrasi yang baru. Oleh karena itu manusia mempunyai kecenderungan untuk terus menerus mengoreksi diri sendiri dan memperbaiki prestasinya. Dia juga berusaha untuk mengatasi keadaan dirinya : I’homme passé infiniment I home (manusia itu tidak habis-habisnya selalu berusaha mengatasi kemanusiaannya).
Inilah bentuk realisasi diri dari manusia yang khas sifatnya. Dia berusaha membuat sesuatu dari potensi-potensi hidupnya dan dari dirinya sendiri.
  1. Frustasi
Keadaan dimana seseorang sedang kalut, terlalu banyak masalah, tekanan, atau suatu harapan yang diinginkan tidak dapat terpenuhi. Frustasi ini dapat mengakibatkan berbagai bentuk tingkah laku. Dia dapat melempar dan menghancurkan dirinya sendiri maupun dapat memotivasi dirinya untuk memulai perjuangan baru. Jadi, frustasi itu dapat menimbulkan situasi yang menguntungkan(yang positif) tapi juga dapat menimbulkan situasi yang merusak(yang negative).
Bentuk reaksi frustasi yang sifatnya membangun atau positif adalah sebagai berikut :
1.      Mobilisasi dan Penambahan Kegiatan
Frustasi itu dapat memobilisir seluruh kepribadian dan memaksa mengaktualisasikan potensi-potensi lama dan potensi-potensi baru. Kesulitan-kesulitan dan hambatan-hambatan dalam kehidupan sehari-hari bisa menjadi tantangan. Tantangan ini dapat terlalu berat, maka terjadilah kegagalan dan kemusnahan yang tragis namun ada pula tantangan yang terlalu ringan atau kecil sifatnya, maka terjadilah keberhentian atau dekadensi psikhis pada manusia.
2.      Besinnung (berfikir secara mendalam disertai wawasan jernih)
Besinnung yaitu berfikir secara lebih dalam dengan wawasan yang lebih tajam serta menggunakan akal budi dan kebijaksanaan. Sehingga tersusun satu reorganisasi dari aktifitas manusia. Besinnung memanggil perspektif-perspektif baru, memberikan kemungkinan-kemungkinan lain dan memberikan kesempatan untuk menilai arti dari frustasi tersebut menurut porsi sebenarnya.


3.      Resignation
Resignation adalah tawakal dan pasrah pada Illahi. Pasrah dan menerima situasi dan kesulitan yang dihadapi dengan sikap yang rasionil dan sikap ilmiah. Sikap ilmiah itu antara lain mencakup mampu melakukan koreksi terhadap kelemahan sendiri, tidak picik pandangannya, bersikap terbuka, sanggup menerima kritik dan saran, berani mengakui kesalahan sendiri, jujur serta objektif.
4.      Membuat Dinamis Irriil Satu Kebutuhan
Kebutuhan-kebutuhan tertentu dapat mengalami atrofi, yaitu bisa lenyap dengan sendirinya karena sudah tidak diperlukan atau tidak sesuai dengan kecenderungan pribadi saat itu.
5.      Kompensasi atau Subtisusi dari Tujuan-tujuan
Kompensasi ialah usaha menggantikan atau usaha mengimbangi. Kegagalan seseorang dalam satu bidang dialihkan pada usaha pencapaian sukses di bidang lain. Perasaan rendah diri dan perasaan kalah yang disebabkan oleh kelemahan, kegagalan, dan cacat sendiri, diusahakan mengimbangi atau menghilangkannya dengan bekerja lebih giat untuk mencapai satu prestasi dan kecakapan khusus di bidang lain. Lalu dihidupkan satu spirit perjuangan baru yang agresif dan tidak mau menyerah.
6.      Sublimasi
Sublimasi adalah usaha untuk mensubstitusikan atau mengganti kecenderungan-kecenderungan yang egoistis, nafsu-nafsu seks yang animalistis, dorongan-dorongan biologis yang primitive dan aspirasi-aspirasi sosial yang tidak sehat, kepada tingkah laku yang lebih tinggi atau luhur, yang dapat diterima dengan baik oleh masyarakat luas.


2.5  Pandangan Psikologi Terhadap Dinamika Manusia

                        Seorang ahli Psikologi Dinamika dari Amerika Serikat, Percival. M. Symonds menyimpulkan hasil pengamatannya bahwa manusia itu sebenarnya adalah suatu organisme (makhluk hidup) yang di dalam dirinya terjadi proses dari pada tenaga atau nafsu-nafsu yang mendorong mencapai kepuasan dalam dunia sekitarnya. Pada dasarnya manusia itu dirangsang oleh kebutuhan jasmaniyahnya (fisiologis) dan kebutuhan tersebut merupakan dasar dari pada tingkah lakunya. Individu manusia yang telah matang usianya yang berfikir dan yang dapat menguasai proses tersebut memungkinkan baginya untuk menemukan cara-cara untuk memenuhi kebutuhan jasmaniyahnya dengan melakukan penyesuaian diri dengan lingkungan sekitar. Dengan demikian barulah manusia dapat menduduki tempatnya yang wajar dalam masyarakat sebagai anggota yang wajar pula. Bilamana manusia telah mencapai kondisi sedemikian itu, maka barulah ia dapat kepuasan terhadap kebutuhan hidupnya.
            Semua pendapat di atas bilamana kita perhatikan benar-benar maka dapat disimpulkan bahwa manusia memiliki seluk beluk kehidupan rohaniyah yang sangat pelik meskipun sukar diketahui hakekatnya, tetapi sangat menarik untuk dipelajari. Barang siapa dapat memahami seluk beluk hidup kejiwaan seseorang, berarti ia dengan mudah mengetahui hidup kejiwaannya sendiri. Dan dengan mengetahui hidup kejiwaan orang lain dan diri sendiri itulah maka ia akan dapat mengenal Tuhannya.
            Dengan demikian ia akan mampu menciptakan kehidupan yang harmonis (berimbang) antara hubungannya dengan Tuhan dan dengan masyarakat.




















BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

  Kebutuhan manusia adalah sesuatu yang diinginkan atau diperlukan dalam kehidupan manusia. Kebutuhan yang sangat utama adalah kebutuhan untuk kelangsungan hidup organisme manusia beserta kebutuhan untuk meningkatkan atau menyempurnakan kesejahteraan hidup.
  Kebutuhan manusia meliputi empat bagian , yaitu  kebutuhan biologis/ fisiologis,  kebutuhan psikologis, kebutuhan sosiologis, kebutuhan metafisis. Empat kebutuhan ini pelaksanaannya mempengaruhi pembentukan kepribadian seseorang.
 Dinamika manusia adalah suatu organisme yang di dalam dirinya terjadi proses dari pada tenaga atau nafsu-nafsu yang mendorong mencapai kepuasan dalam dunia sekitarnya yang tentunya harus ada keseimbangan antara kebutuhan jasmaniyah dan rohaniyah.


















DAFTAR PUSTAKA

        Arifin, Muhammad, H. 1976.  Psikologi dan Beberapa Aspek Kehidupan Rohaniyah Manusia.  Jakarta : Bulan Bintang.
        Burhanuddin, Yusak. 1999. Kesehatan Mental. Bandung : C.V Pustaka Setia, Cet 1.
 Sundari, Siti, HS. 2005.  Kesehatan Mental dalam Kehidupan.  Jakarta : Rineka Cipta
 Symonds, Percival, M.  1949. Dynamic Psychology.  New York : Appleton Century Croft,  Inc.